Di sini saya akan mencoba menuliskan materi tentang kata/kalimat perintah dalam Bahasa Jepang, seperti kata perintah/permohonan yang berbentuk kata kerja~ nasai, kata kerja~te kudasai dan lain-lain.
I. kata kerja~ nasai (bentuk perintah)
- Hayaku okinasai (Cepatlah bangun)
- Nihongo de hanashinasai (Berbicaralah dengan menggunakan bahasa Jepang)
- Basu ni norinasai (Naiklah ke bus)
Itu adalah sedikit contoh dari bentuk ~kata kerja~ nasai.
ATURAN TATA BAHASA
- Apabila kata kerja bentuk ~masu diubah menjadi kata kerja bentuk ~nasai, maka kata kerja yang digunakan tersebut menjadi bentuk perintah.
Contoh: Ikimasu → ikinasai - Kalimat bentuk perintah pada dasarnya tidak bersubyek.
- Bentuk perintah kata kerja ~nasai digunakan oleh orang yang berkedudukannya/derajatnya lebih tinggi atau juga lebih tua kepada orang yang kedudukannya/derajatnya lebih rendah atau yang lebih muda.
II. (doozo) kata kerja~ te kudasai (bentuk permohonan positif)
- (doozo) Suwatte kudasai (Silakan duduk)
- (doozo) Uchi ni haitte kudasai (Silakan masuk ke rumah)
- (doozo) Hayaku tabete kudasai (Silakan segera makan)
ATURAN TATA BAHASA
- Bentuk kata kerja yang menempel pada kudasai adalah kata kerja bentuk ~te. Contoh: Suwarimasu → Suwatte
- Bentuk kata kerja ~te kudasai digunakan apabila mengungkapkan permohonan yang ditujukan kepada orang yang lebih tua, lebih tinggi kedudukan/derajatnya atau orang yang setaraf/sederajat dan juga kepada orang yang belum kita kenal.Bentuk kata kerja ~te kudasai akan lebih sopan lagi jika menggunakan ~te kudasaimasen ka. Dalam bahasa Indonesia, artinya menjadi "Bisakah (kamu/Anda) ~?"
- Pada kalimat seperti ini biasanya tidak ada subyeknya.
Contoh bentuk lain:
Kakeru (duduk) => kakete kudasai => okake kudasai => okake kudasaimasen ka.
Yomu (membaca) => yonde kudasai => oyomi kudasai => oyomi kudasaimasen ka.
III. kata kerja~ naide kudasai (bentuk permohonan yang negative)
- Watashi no uchi e konaide kudasai (Tolong jangan datang ke rumahku)
- Watashi no nikki o yomanaide kudasai (Tolong jangan membaca buku diaryku)
ATURAN TATA BAHASA
- Bentuk kata kerja untuk mengungkapkan bentuk negative adalah bentuk kata kerja~nai.
- Bentuk kata kerja~ naide kudasai akan lebih sopan lagi jika menggunakan kata kerja~naide kudasaimasen ka. Kalimat dengan kata kerja ~naide kudasaimasen ka dalam bahasa Indonesia berarti "Bisakah (kamu/Anda) tidak~"
Contoh: yomanaide kudasai => yomanaide kudasaimasen ka (Bisakah Anda tidak membacanya?)
IV. Kata sifat I / II shite kudasai/shite kudasaimasenka
- Rajio no oto o chiisaku shite kudasai / chiisaku shite kudasaimasen ka (Tolong kecilkan suara radionya)
- Shizukani shite kudasai / shizukani shite kudasaimasen ka (Harap tenang)
ATURAN TATA BAHASA
1. Chiisai (kecil: kt sifat I) => chiisaku suru (mengecilkan: kt kerja)
Jadi apabila kata sifat I dijadikan dalam bentuk kata kerja maka; “i” pada kata sifat I itu diubah menjadi “ku”.
2. Shizuka (tenang: kt sifat II) => shizukani suru (tenang: kt kerja)
V. Kata sifat I / II shinaide kudasai / shinaide kudasaimasen ka.
- Rajio no oto o ookiku shinaide kudasai/ookiku shinaide kudasaimasen ka. (Tolong jangan keraskan suara radionya)
- Shizukani shinaide kudasai/shizukani shinaide kudasaimasen ka. (Tolong jangan tenang/diam)
ATURAN TATA BAHASA
1. Ookii (besar: kt sifat I) => ookiku suru => ookiku shinai
2. Shizuka (tenang: kt sifat II) => shizukani suru => shizukani shinai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar